History Of Mandala Theater Rangkasbitung

Mandala Theater Rangkasbitung

Pada 1990-an awal dibangun bioskop baru Mandala letaknya didekat pasar buah mandala di jalan raya Pandeglang — Ragkasbitung letaknya sekarang dekat dealer honda yang pasti nama bioskop ini kemudian diabadikan sebagai nama daerah di Rangkasbitung sampai sekarang. 
Mandala Theatre adalah bioskop spesialis film-film mandarin dan ternyata keberadaannya mendapat animo besar dari masyarakat, terutama anak–anak muda. Terbukti dengan setiap pemutaran film yang selalu dikunjungi banyak orang, padahal pada waktu itu daerah ini masih sangat sepi. Seiring jalannya waktu, daerah ini kemudian berubah menjadi hidup dan bergairah dengan hadirnya bangunan toko sampai terminal. Mandala bukan lagi sekedar sebutan untuk nama bioskop tetapi juga daerah penting di Rangkasbitung.


Kembali ke awal 90-an sebenarnya dunia perfilman Indonesia boleh dikatakan sedang lesu–lesunya, ditambah lagi dengan banyaknya televisi swasta, seperti RCTI, SCTV, Indosiar, dan TPI, lengkap sudah permasalahannya mengapa banyak bioskop yang gulung tikar pada era ini. Begitu pun di Rangkasbitung, kira-kira pada 1996 Bioskop Mandala yang umurnya baru seumur jagung pun akhirnya menurunkan baliho untuk seterusnya lalu disusul oleh bioskop Apollo. “Film di bioskop Mandala biasanya film-film Mandarin. Agak-agak lolos sensor kayaknya. Makanya banyak anak muda yang nonton. Harga karcisnya mahal, Rp. 1500 saat itu. Mainnya jam 12 malam. ” kata Anang yang mengaku kerap nonton di bioskop Mandala.

Lokasi : Mandala Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.

Pada masanya Rangkasbitung adalah tempat yang sangat ramai di barat Pulau Jawa. Menurut cerita para orang tua, Rangkas menjadi tujuan pelesir akhir pekan warga di sekitar Pandeglang, Serang, Jasinga dan Barat Selatan Bogor. Jejak-jejak keramaian dan gemerlap Rangkasbitung tersisa dari fasilitas-fasilitas yang ada di kota ini, sebagian masih beroperasi dan sisanya tinggal reruntuhan saja seperti Mandala Teater. Terletak di seberang Terminal Mandala, Bisokop yang didirikan pada 1987 ini pernah menjadi yang paling besar di Rangkas, namun sayang operasionalnya hanya dalam hitungan tahun saja, dan kini yang tersisa hanya bangunan yang kokoh di bagian depan saja. Sementara bagian lain telah hancur dan dipenuhi semak-semak.




Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Photography Model, Portrait, dan Human Interest.

CHIKA IDOL