Perbedaan Photography Model, Portrait, dan Human Interest.
Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa fotografi model, portrait, dan human interest adalah sama. Jika dilihat dari objek foto, ketiganya memang sama-sama memotret manusia. Akan tetapi, tiga tipe fotografi ini ternyata memiliki perbedaan masing-masing. Terbayang seperti apa bedanya fotografi model, portrait, dan human interest? Simak penjelasannya berikut ini.
Fotografi Model
Sesuai dengan namanya, jenis fotografi ini menggunakan model orang sebagai objek fotonya. Fotografer bekerja sama dengan model mulai, guna menghasilkan gambar dengan pose yang menarik dan ekspresif. Mulai dari pose, ekspresi, arah pandangan model akan diatur oleh fotografer. Jika model tersebut berpengalaman, maka dapat memudahkan keduanya. Hal ini karena model akan menggunakan keterampilannya melalui pose, gerakan tubuh, dan ekspresi yang sesuai.
Fotografi Portrait
Potret manusia / Human Potrait diambil dengan cara yang memperlihatkan ekspresi wajah, mata hingga gerakan tubuh. Fotografi portrait memungkinkan setiap orang yang melihatnya untuk merasakan kedalaman dan keragaman perasaan manusia.
Tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa foto model dan portrait adalah sama. Namun, ternyata keduanya berbeda. Fotografi portrait memungkinkan fotografer untuk menghasilkan foto yang bisa menggambarkan sifat dari objek foto. Sehingga, fotografer perlu mencari background yang sesuai, properti, teknik pencahayaan, dan mengenali sifat atau karakter dari subjek yang dipotret. Dengan begitu, foto yang dihasilkan terlihat lebih bermakna dan kuat.
Fotografi Human Interest
Fotografi human interest (HI) adalah potret dari kehidupan seseorang yang menggambarkan suasana/mood dan menimbulkan simpati dari orang yang melihatnya.
Meskipun sama-sama memotret manusia, namun fotografi human interest berbeda dari memotret sekadar manusia. Fotografi jenis ini dapat menghasilkan foto yang bermakna, sekaligus menyentuh perasaan orang yang melihatnya. Contohnya seperti salah satu hasil foto populer karya Kevin Carter. Sebuah foto human interest mengandalkan momen manusia yang tepat sebagai objek foto. Tidak hanya momen. Jenis fotografi ini juga harus memperhatikan komposisi dan pencahayaan.
Awalnya, human interest photography lebih termasuk kedalam bagian dari fotojurnalisme, yaitu menggambarkan kehidupan dan interaksi manusia dengan lingkungannya, dan lalu bertujuan supaya mengetuk hati orang-orang untuk bersimpati dan melakukan sesuatu untuk membantu subjek foto.
Di dalam fotojurnalisme, human interest termasuk dalam bagian feature. Bagian ini biasanya sisipan dan bukan untuk berita utama. Kategori human interest lebih banyak tentang kehidupan individu atau masyarakat biasa yang jarang diulas.
Human Interest cukup luas cakupannya tapi sering dicampur-adukkan adukkan dengan kategori lain seperti Portrait photography, culture photography (budaya), street photography, travel photography, conceptual photography, dll. Kebanyakan foto human interest adalah menggambarkan kehidupan masyarakat dengan ekonomi lemah atau di daerah pedalaman, tapi sebenarnya human interest tidak membatasi pada subjek masyarakat kelas bawah saja, tapi juga termasuk potret keberhasilan dari masyarakat kelas atas.
Comments
Post a Comment