Jalur kereta api non Aktif Labuan-Rangkasbitung

Jalur kereta api Labuan – Rangkasbitung adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Labuan dengan Stasiun RangkasbitungBantenDiresmikan pada tanggal 18 Juni 1906 oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta. Lintas ini ditutup karena kalah bersaing dengan moda transportasi massal lainnya. Lintas kereta api sepanjang 56 km ini memiliki percabangan ke arah Bayah dari Stasiun Saketi.

Cabang dari Jalur Kereta Api Rangkasbitung – Labuan berada di daerah rangkasbitung tepatnya di daerah lebak sambel telaga biru. Di sana lah percabangan rel menuju merak dan menuju Labuan, namun karena sekian puluh tahun tidak terpakai karena di tutup kini telah banyak bangunan berdiri di daerah tersebut.

Titik Persimpangan Rel Menuju Labuan dan menuju Merak




Telaga Biru


Lintas kereta api Labuan-Rangkasbetung (nama lama Rangkasbitung) mulai dioperasikan sekitar pertengahan tahun 1906. Dua puluh tahun kemudian, lintas ini cukup ramai dengan perjalanan kereta penumpang dan barang sebanyak 5 kali pergi pulang sehari. Dengan komposisi kereta penumpang kelas II, kelas III, dan kereta khusus untuk inlanders (warga pribumi), kereta api yang pertama berangkat sekitar pukul 05.13 dari Labuan dan tiba sekitar pukul 07.51 pagi di Rangkasbitung. Kereta api yang terakhir berangkat Rangkasbitung sekitar pukul 4 petang dan tiba senja hari, 18.24 di Labuan.

Bekas Jalur Kereta nya masih terbentuk


masih ada tiang telepon model lama dan Bentuk bekas rel masih terlihat



Sudah Banyak Sekali Rumah Penduduk


Stasiun paling sibuk di lintas ini, di luar Rangkasbitung, adalah Labuan yang melayani naik-turun penumpang sebanyak 53-136 ribu orang per tahun serta pengangkutan barang hingga sejumlah hampir 7 ribu ton per tahun, di antara tahun 1950-1953. Stasiun kedua tersibuk adalah Menes, yang melayani antara 44-89 ribu penumpang per tahun pada kurun waktu yang sama. Kereta api di lintas ini pada masa lalu dimanfaatkan, salah satunya, untuk mengangkut ikan dari Labuan untuk dijual ke Jakarta, dan sebaliknya membawa garam dari Tanahabang untuk pembuatan ikan asin di Labuan.


Bekas Jembatan Kereta Api

Bentuk Relnya masih terlihat

kereta Api Legenda Keretw Api Kuik

Bekas Stasiun Warung Gunung

Masih utuh



Sejak beberapa tahun terakhir muncul wacana dan rencana untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api ini Diharapkan bahwa proses reaktivasi jalur kereta api ini berlangsung lancar, dan dapat diselesaikan pada tahun 2030. Lima stasiun pada jalur ini, yakni PandeglangKadukacangSaketiMenes, dan Labuan, dipilih sebagai stasiun yang direncanakan untuk dihidupkan kembali.


PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) akan kembali mengfungsikan jalur Rangkasbitung-Bayah guna memberikan pelayanan angkutan massal kepada masyarakat di daerah itu. Untuk diketahui, jalur yang menghubungkan wilayah Banten utara dan selatan itu tidak lagi beroperasi sejak tahun 1984.


Selama ini, progres pembangunan jalur KA Rangkasbitung-Labuan sangat baik. Namun, reaktivasi pembangunan Saketi-Bayah hingga kini belum terwujud. Padahal, jika dioperasikan kereta api rute  Rangkasbitung-Saketi-Bayah akan menacing lebih banyak wisatawan mengunjungi selatan Banten. Sebab, pemandangan alam jalur KA ke selatan Banten sangat bagus sebagai destinasi wisata.

Daftar Stasiun yang ada dan sudah tidak aktif lagi :

1. Rangkasbitung ( aktif )
2. Warunggunung ( tidak aktif )
3. Cibuah ( tidak aktif )
4. Pasir Tangkil ( tidak aktif )
5. Pandeglang ( tidak aktif )
6. Cibiuk ( tidak aktif )
7. Cimenyan ( tidak aktif )
8. Kadu Kacang ( tidak aktif )
9. Sekong ( tidak aktif )
10. Cipeucang ( tidak aktif )
11. Cikaduwen ( tidak aktif )
12. Saketi ( tidak aktif )
13. Sodong ( tidak aktif )
14. Kenanga ( tidak aktif )
14. Menes ( tidak aktif )
15. Babakan Lor ( tidak aktif )
16. Kalumpang ( tidak aktif )
17. Labuan ( tidak aktif )

Bekas Stasiun Labuan



Setelah pembebasan lahan dan relokasi warga, proses akan dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi rel yang akan dimulai pada 2019 setelah selesai pembebasan lahan. Diperkirakan pada 2021, kereta api jalur Rangkasbitung-Saketi-Labuan yang sudah puluhan tahun berhenti tersebut akan kembali beroperasi. Tidak hanya itu,  setelah 2021 dan selesai operasionalisasi jalur tersebut, akan kembali dilanjutkan hingga ke Panimbang untuk mendukung jalur Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung dan juga ke Bayah di Kabupaten Lebak.








Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Photography Model, Portrait, dan Human Interest.

CHIKA IDOL