Sejarah Stasiun Rangkasbitung
Stasiun Rangkasbitung (RK) adalah stasiun yang terletak di Rangkasbitung, Lebak, Banten. Stasiun ini dibangun pada tahun 1901. Stasiun Rangkasbitung (RK) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe C yang terletak di Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung, Lebak. Stasiun yang terletak pada ketinggian +22 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta dan merupakan stasiun terbesar di Provinsi Banten.
Stasiun ini memiliki empat jalur aktif dengan jalur 1 sebagai sepur lurus. Semua kereta api yang melintasi jalur kereta api Tanahabang-Merak pasti berhenti di stasiun ini. Di stasiun ini juga terdapat berturut-turut dipo kereta dan dipo lokomotif yang menyimpan dan merawat gerbong KA Lokal Merak beserta lokomotif yang diberi tugas menariknya.
Di stasiun ini juga terdapat berturut-turut dipo kereta dan dipo lokomotif yang menyimpan dan merawat gerbong KA Lokal Merak beserta lokomotif yang diberi tugas menariknya. Di Stasiun ini juga terdapat Dipo Lokomotif yang digunakan untuk menyimpan dan melakukan pemeriksaan Lokomotif yang akan berdinas.
Stasiun ini memiliki empat jalur aktif dengan jalur 1 sebagai sepur lurus. Semua kereta api yang melintasi jalur kereta api Tanahabang-Merak pasti berhenti di stasiun ini. Di stasiun ini juga terdapat berturut-turut dipo kereta dan dipo lokomotif yang menyimpan dan merawat gerbong KA Lokal Merak beserta lokomotif yang diberi tugas menariknya.
Di stasiun ini juga terdapat berturut-turut dipo kereta dan dipo lokomotif yang menyimpan dan merawat gerbong KA Lokal Merak beserta lokomotif yang diberi tugas menariknya. Di Stasiun ini juga terdapat Dipo Lokomotif yang digunakan untuk menyimpan dan melakukan pemeriksaan Lokomotif yang akan berdinas.
Dahulu terdapat jalur kereta api menuju Labuan melewat Pandeglang. Jalur ini sudah tidak aktif
sejak tahun 1984. Pada jalur ini terdapat percabangan
jalur kereta api di Saketi menuju Bayah. Jalur ini dibangun oleh tawanan
perang Jepang yang lebih dikenal sebagai romusha pada masa pendudukan jepang di masa Perang Dunia II. Ribuan orang meninggal karena perlakuan
tentara Jepang yang tak berperikemanusiaan. Rencananya jalur ini akan dibuka
kembali karena banyaknya peminat moda kereta api yang berasal dari Pandeglang
dan sekitarnya.
Jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan sepanjang 56,6
kilometer ini sebelumnya menjadi primadona bagi masyarakat di pesisir barat
Banten yang akan menuju ke arah Jakarta. Tapi sejak 1980, jalur ini ditutup dan
sejumlah stasiun yang dulunya dilintasi oleh kereta api menjadi terbangkalai.
Kini, rel ini diaktifkan kembali, salah satunya juga untuk mendukung akses
menuju Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.
Pada awal tahun 2014 stasiun Rangkasbitung mengalami modernisasi dengan dibangunnya elektrifikasi jalur perjalanan KRL Commuter Line dari Tanah Abang bisa sampai Stasiun Rangkasbitung. Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten
(BTPWJB) Kementerian Perhubungan Republik Indonesia akan meresmikan double
track atau jalur ganda kereta rel listrik ( KRL) jalur Maja - Rangkasbitung.
Dengan adanya pembangunan jalur ganda tersebut, dipastikan akan menambah intesitas
perjalanan kereta ke Rangkasbitung serta tujuan lainnya.
#keretaapikita @ Stasiun Kereta Api Besar Rangkasbitung Lebak Banten
Comments
Post a Comment